Bagi petani di daerah dataran tinggi atau pegunungan, kentang merupakan tanaman sayuran yang sangat penting. Di waktu lampau, kentang hanya menjadi bahan makanan orang asing dan orang kaya di pesta-pesta. Namun sekarang kentang telah menjadi bahan makanan masyarakat umum, baik untuk pesta maupun untuk sehari-hari.
Untuk mengusahakan tanaman kentang, sebaiknya terlebih dahulu mengetahui syarat tumbuh tanaman kentang, seperti tanah dan ketinggian tempat yang cocok untuk tanaman kentang, iklim, panjang hari, dan derajat keasaman (pH).
Tanah dan Ketinggian Tempat
Tanaman kentang hanya mau tumbuh dan produktif pada jenis tanah ringan yang mengandung sedikit pasir dan kaya bahan organik. Contohnya, tanah andoso (vulkanik) yang mengandung abu gunung berapi dan tanah lempung berpasir (margalit). Jenis tanah mempengaruhi kandungan karbohidrat umbi kentang. Pada umumnya tanaman kentang yang dikembangkan di tanah berlempung mempenyuai kandungan karbohidrat lebih tinggi dan rasanya lebih enak.
Tanaman kentnag tumbuh baik di daerah dataran tinggi atau pegunungan dengan tingkat kemiringan 800-1.500 meter di atas permukaan laut (dpl). Bila tumbuh di dataran rendah (di bawah 500 m dpl), tanaman kenetang sulit membentuk umbi. Kelaupun terbentuk, umbinya sangat kecil, kecuali di daerah yang mempenyai suhu malam hari dingin (20 0C). Sementara itu, jika ditanam di atas ketinggian 2.000 m dpl, tanaman akan lambat membentuk umbi.
Iklim
Faktor iklim meliputi komponen suhu udara, curah hujan, kelembapa, sinar matahari, dan angin yang saling berkaitan. Tanaman kentang menghendaki suhu udara harus dingin, antara 15-22 oC (optimumnya 18-20 0C) dengan kelembapan udara 80-90%.
Tanaman kentang memerlukan banyak air, terutama pada stadia berbunga, tetapi tidak menghendaki hujan lebat yang berlangsung terus-menerus. Curah hujan yang baik untuk tanaman pertumbuhan tanaman kentang adalah 2.000-3.000 mm/tahun. Tanaman kentang tidak menyukai daerah yang banyak mendung dan berkabut. Untuk fotosintesis, tanaman ini menghendaki sinar matahari penuh (60-80%).
Panjang hari
Panjang hari adalah lamanya penyinaran sinar matahari dalam satu hari. Untuk pembentukan umbi, tanaman kentang menghendaki hari pendek (matahari menyinari kurang dari 10 jam sehari), tetapi untuk pembentukan bunga tanaman menghendaki hari panjang (matahari menyinari lebih dari 14 jam sehari).
Derajat Keasaman Tanah (pH)
Tanaman kentang tumbuh pada tanah dengan pH antara 5-5,5. Pada tanah asam (kurang dari 5) menyebabkan tanaman sering mengalami gejala kekurangan unsur Mg dan keracunan Mn. Selain itu, tanaman menjadi mudah terserang nematida. Sementara pada tanah basa (pH lebih dari 7) sering timbul gejala keracunan unsur K dan umbinya mudah terserang penyakit kudis (Streptomyces scabies), sehingga tidak laku dijual.
Bila tanaman kentang mengalami keracunan atau kekurangan unsur K, ujung dan tepi daunnya berwarna cokelat kemerahan dan menjadi rapuh, mirip gejala kekurangan Mg. Sementara itu, keracunan Mn menyebabkan daunnya menjadi hijau pucat kekuningan dan sepanjang urat daun terdapat bintik-bintik kecokelatan.
Untuk mengusahakan tanaman kentang, sebaiknya terlebih dahulu mengetahui syarat tumbuh tanaman kentang, seperti tanah dan ketinggian tempat yang cocok untuk tanaman kentang, iklim, panjang hari, dan derajat keasaman (pH).
Tanah dan Ketinggian Tempat
Tanaman kentang hanya mau tumbuh dan produktif pada jenis tanah ringan yang mengandung sedikit pasir dan kaya bahan organik. Contohnya, tanah andoso (vulkanik) yang mengandung abu gunung berapi dan tanah lempung berpasir (margalit). Jenis tanah mempengaruhi kandungan karbohidrat umbi kentang. Pada umumnya tanaman kentang yang dikembangkan di tanah berlempung mempenyuai kandungan karbohidrat lebih tinggi dan rasanya lebih enak.
Tanaman kentnag tumbuh baik di daerah dataran tinggi atau pegunungan dengan tingkat kemiringan 800-1.500 meter di atas permukaan laut (dpl). Bila tumbuh di dataran rendah (di bawah 500 m dpl), tanaman kenetang sulit membentuk umbi. Kelaupun terbentuk, umbinya sangat kecil, kecuali di daerah yang mempenyai suhu malam hari dingin (20 0C). Sementara itu, jika ditanam di atas ketinggian 2.000 m dpl, tanaman akan lambat membentuk umbi.
Iklim
Faktor iklim meliputi komponen suhu udara, curah hujan, kelembapa, sinar matahari, dan angin yang saling berkaitan. Tanaman kentang menghendaki suhu udara harus dingin, antara 15-22 oC (optimumnya 18-20 0C) dengan kelembapan udara 80-90%.
Tanaman kentang memerlukan banyak air, terutama pada stadia berbunga, tetapi tidak menghendaki hujan lebat yang berlangsung terus-menerus. Curah hujan yang baik untuk tanaman pertumbuhan tanaman kentang adalah 2.000-3.000 mm/tahun. Tanaman kentang tidak menyukai daerah yang banyak mendung dan berkabut. Untuk fotosintesis, tanaman ini menghendaki sinar matahari penuh (60-80%).
Panjang hari
Panjang hari adalah lamanya penyinaran sinar matahari dalam satu hari. Untuk pembentukan umbi, tanaman kentang menghendaki hari pendek (matahari menyinari kurang dari 10 jam sehari), tetapi untuk pembentukan bunga tanaman menghendaki hari panjang (matahari menyinari lebih dari 14 jam sehari).
Derajat Keasaman Tanah (pH)
Tanaman kentang tumbuh pada tanah dengan pH antara 5-5,5. Pada tanah asam (kurang dari 5) menyebabkan tanaman sering mengalami gejala kekurangan unsur Mg dan keracunan Mn. Selain itu, tanaman menjadi mudah terserang nematida. Sementara pada tanah basa (pH lebih dari 7) sering timbul gejala keracunan unsur K dan umbinya mudah terserang penyakit kudis (Streptomyces scabies), sehingga tidak laku dijual.
Bila tanaman kentang mengalami keracunan atau kekurangan unsur K, ujung dan tepi daunnya berwarna cokelat kemerahan dan menjadi rapuh, mirip gejala kekurangan Mg. Sementara itu, keracunan Mn menyebabkan daunnya menjadi hijau pucat kekuningan dan sepanjang urat daun terdapat bintik-bintik kecokelatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar