Jumat, 29 April 2011

Memilih benih dan persemaian padi IR 64

Padi IR 64 merupakan salah satu varietas unggul padi sawah yang dilepas pemerintah mulai tahun 1986. Sampai saat ini masih disukai petani, karena umur tanam lebih pendek, nasinya pulen, dan mudah dijual karena harga terjangkau oleh masyarakat. Untuk memperoleh hasil padi IR 64 yang tinggi harus menggunakan benih bermutu dengan varietas unggul, yaitu benih padi IR 64 yang bersertifikat. Dalam penggunaan benih bersertifikat tidak semua dapat ditanam sebagai benih, melainkan harus dipilih yang bagus. Cara memilih benih padi yang bagus ada 3 (tiga) cara dan petani hanya cukup menggunakan satu cara saja.
Setelah memperoleh benih yang bagus, petani harus berupaya memperoleh bibit padi yang bagus dengan memperhatikan persemaian/pembibitan. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain: letak lokasi, cara mengolah tanah, cara melindungi bibit, dan lain-lain.
Dari uraian tersebut di atas, petani perlu mengetahui hal-hal sebagai berikut.
Keuntungan penggunaan benih bermutu
Penamanan padi IR 64 disarankan menggunakan benih bermutu varietas unggul yang bersertifikat, karena akan memperoleh keuntungan sebagai berikut:
-  Jika disemaikan akan menghasilkan bibit yang tegar dan sehat.
-  Tanaman yang sehat dengan perakar baik dan banyak.
-  Menghasilkan kecambah yang tinggi dan pertumbuhan yang seragam.
-  Dapat tumbuh lebih cepat dan tegar, setelah ditanam (dipindah ke lahan tanam).
-  Tahan terhadap wereng coklat biotipe 1 & 2 dan virus kerdil rumput.
-  Agak tahan wereng coklat biotipe 3 hawar daun bakteri strain IV.
-  Akan diperoleh hasil yang tinggi dan mutu hasil lebih baik.
Cara memilih benih yang baik
Setiap sawah yang akan ditanami padi seluas 1 hektar membutuhkan benih sebanyak kira-kira 20 kg. Benih yang akan ditanam harus dipilih yang baik. Memilih benih padi yang baik ada 3 cara, tetapi hanya satu cara saja yang dipakai. Pilih satu dari 3 cara berikut:
1. Pemilihan benih yang baik dengan telur dan air garam
    -  Siapkan ember dengan ukuran minimal cukup untuk 3 kali volume/banyaknya benih.
    -  Masukan air ke dalam ember, sebanyak kira-kira 2 kali volume benih.
    -  Letakan telur di dasar air dan masukan garam dapur sedikit demi sedikit sampai telur terangkat ke permukaan air, lalu telur diambil.
    -  Kemudian masukan benih padi IR 64 ke dalam larutan air garam.
    -  Selanjutnya di aduk-aduk dan benih yang mengambang dibuang atau tidak ditanam.
    -  Benih yang tengelam disemaikan.

2. Pemilihan benih yang baik dengan air garam
    -  Siapkan ember dengan ukuran minimal cukup untuk 3 kali volume benih.
    -  Buatlah larutan 20 gram garam dapur dalam 1 liter air
    -  Masukan larutan garam ke dalam ember sebanyak 2 kali volume benih.
    -  Masukan benih ke dalam larutan garam tersebut.
    -  Kemudian di aduk-aduk dan benih yang mengambang dibuang atau tidak ditanam.
    -  Benih yang tengelam disemaikan.
3. Pemilihan benih yang baik dengan pupuk ZA
    -  Siapkan ember dengan ukuran minimal cukup untuk 3 kali volume benih.
    -  Buatlah larutan 20 gram pupuk ZA dalam 1 liter air.
    -  Masukan larutan pupuk ZA ke dalam ember sebanyak 2 kali volume benih.
    -  Masukan benih ke dalam larutan pupuk ZA tersebut.
    -  Kemudian di aduk-aduk dan benih yang mengambang dibuang atau tidak ditanam.
    -  Benih yang tengelam disemaikan.
Perlakuan benih padi untuk disemaikan
Setelah mendapatkan benih padi yang baik atau benih padi yang tenggelam, tidak langsung disebar pada persemaian tetapi harus dilakukan hal-hal berikut:
Benih yang tenggelam dibilas dengan air bersih, agar tidak mengandung larutan garam atau pupuk.
Setelah bersih, benih direndam selama 24 jam, kemudian ditiriskan selama 48 jam. Lalu benih siap disebar pada bedengan persemaian.
Cara persemaian/pembibitan
-  Pilih lokasi persemaian dekat dengan sumber air dan memiliki drainase yang baik, agar air di persemaian dapat diatur dengan baik (cepat diairi dan cepat pula dikeringkan menurut kebutuhan).
-  Buatlah bedengan pembibitan seluas 400 m2, dengan lebar 1 - 1,2 m dan panjangnya menurut keadaan lahan. Antar bedengan dibuat parit sedalam 25 - 30 cm.
-  Setiap 2 m2 bedengan campurkan kera-kira 2 kg bahan organik seperti kompos atau pupuk kandang atau campuran serbuk kayu, abu, sekam padi. Pemberian bahan organik pada persemaian ini akan memudahkan pencabutan bibit padi sehingga kerusakan akar dapat dikurangi.
-  Persemaian perlu dilindungi dari hama tikus, sebab tikus sangat senang benih padi yang baru disebar, dengan cara:
-  Buat pagar plastik mengelilingi tempat pembibitan.
-  Cara ini akan lebih baik/tepat apabila tempat persemaian beberapa petani dalam satu lokasi, dipasang bubu perangkap pada pagar plastik untuk pengendalian tikus sejak dini.
-  Sebarlah benih padi secara merata di atas bedengan.
Penulis : SUSILO ASTUTI H. (Penyuluh Pertanian Pusbangluhtan)
Sumber Informasi:
1. Anonim. Petunjuk Teknis Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Sawah Irigasi. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. 2008.
2. Anonim. Teknologi Budidaya Padi. Jakarta: Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. 2008.
3. Anonim. Pedoman Umum. Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai Melalui Pelaksanaan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman dan Sumber Daya Terapadu (SL-PTT). Jakarta: Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. 2008.
4. Website gambar persemaian padi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar